Pemuda adalah generasi harapan bangsa.
23 September 2020Pemuda adalah generasi harapan bangsa.
Sobat Bukuilmu, Pemuda memiliki andil besar dalam sejarah kebangkitan sebuah bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada kondisi para pemudanya. Jika pemudanya memiliki jiwa yang maju, jiwa besar, dan akhlak/karakter yang unggul, maka bangsa itu akan maju, besar dan mampu memimpin peradaban dunia. Sebaliknya, jika pemudanya menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, apalagi bertentangan dengan nilai-nilai agama, seperti mabuk-mabukan, narkoba, tawuran, main game, pornografi, dan pornoaksi, tidak memiliki kepedulian sosial, maka masa depan bangsa itu akan suram.
Ada perkataan hikmah:
انمـا الأمـم الأخلاق مـا بقيـت فإن هم ذهبت أخلاقـهم ذهبــواً.
أحمد شوقي
“Suatu umat atau bangsa akan bertahan dengan baik selagi bangsa itu memiliki akhlak yang mulia. Namun manakala akhlak mulia itu hilang, maka akan lenyap pula umat dan bangsa tersebut.”
Rasulullah Saw adalah org yg terkenal memiliki akhlak yg mulia, bahkan jauh sebelum beliau diutus menjadi nabi dan Rasul, beliau sudah dikenal sebagai orang yang mulia, dermawan, terpercaya, suka menolong, peduli terhadap kesulitan orang lain dsb, dan ketika beliau diutus menjadi Nabi beliau mengatakan: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
Maka sungguh jauh dari ajaran nabi Muhammad jika ada org islam yang mengaku umat Nabi Muhammad, tapi jauh dr akhlak yg mulia.
Hadirin yg dimuliakan Allah,
3 akhlak yang harus dimiliki pemuda2 islam yg mengaku umat nabi Muhammad saw:
- Jiwa sosial yg tinggi, memiliki kepedulian, empati tidak hanya simpati terhadap permasalahan yg ada disekitarnya, peduli atas kesulitan org lain, org yg lemah baik itu org tua yg sudah renta, kaum wanita ataupun anak2. Terlebih2 saat ini bangsa kita sedang ditimpa dg berbagai bencana yg bisa merupakan musibah bagi kita untuk mengintropeksi diri atas dosa2 dan kesalahan kita selama ini atau bisa menjadi ujian untuk meningkatkan derajat keimanan kita, agar Allah tahu mana diantara kita orang2 yg lebih peduli kepada saudara2nya yg membutuhkan.
Bencana banjir, tanah longsor, akibat curah hujan yg tinggi masih akan terus terjadi di negri yg kita cintai ini, yg membutuhkan bantuan dr kita para pemuda baik secara materil maupun moril dsb.
Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, maka Allâh Azza wa Jalla akan memudahkan kesulitannya di dunia dan akhirat.
Allah akan selalu membantu seorang pemuda yg senang membantu org lain yg kesulitan
وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
“Dan Allah senantiasa menolong hamban-Nya selagi hamba itu sudi menolong saudaranya.” (HR Muslim)
Pada hakikatnya ketika kita membantu org lain kita sedang berbuat baik untuk diri kita sendiri,
- Memiliki rasa hormat dan ta'zhim kepada kpd org yg lebih tua, terlebih2 org tua yang melahirkannya, ayah dan ibunya, guru yg mendidiknya, dan memiliki rasa sayang kepada anak kecil yg lebih muda.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ليس منّا من لم يعرف حق كبيرنا ويرحم صغيرنا
Rasulullah saw. bersabda, “Bukanlah termasuk golongan dari kami, orang yang tidak mengerti hak-hak orang dewasa dan menyayangi anak-anak kecil.” (HR. Muslim)
Suatu Hari Rasulullah sedang tawaf di sekitar kabah,
- Semangat untuk melakukan hal yg bermanfaat untuk dirinya, keluarga nya, agamanya, bangsa dan negaranya.
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersungguh-sungguhlah melakukan hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.” Hr. Muslim
Bersungguh sungguhlah dalam berbuat baik, Bersemangatlah dalam beramal shalih, Bersungguh-sungguhlah dalam melakukan perbaikan diri, Bersemangatlah dalam menuntut ilmu, Bersemangatlah menjadi pembuka kebaikan, Bersemangatlah dalam menjaga kesehatan, Bersungguh-sunguhlah dalam ketaatan, Bersungguh-sungguhlah dan bersemangat dalam memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan hafalan, Bersemangatlah dalam mengamalkan sunnah Nabi Shallallahu’alahi wa salam, Bersungguh-sungguh dalam mempelajari suatu hal yang bermanfaat.
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah (dia) meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.”[2]
Tidak hanya sibuk memikirkan kesenangan dan hawa nafsunya semata. Tapi sibuk belajar hal baru yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhiratnya
nasehat Imam Asy Syafi’i,“ Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar, Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya. Dan barangsiapa yang tidak mau belajar di masa mudanya, maka bertakbirlah untuknya empat kali karena kematiannya. Demi Allah, hakekat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa.”
https://bukuilmu.com/komik-10-pahlawan-islam-al-kautsar-kids.html?o=terbaru#/image-product/img2169-1525328942.
Baca juga
Nasihat tentang Kematian
4 Kunci Keberkahan dan Kebahagiaan Hidup
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Penyelenggaran Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19
Smart Edu : Bisnis Dunia Pendidikan Dan Solusi Anak Cerdas
Semangat Ibadah di 10 hari terakhir Ramadan